Persebaran Fauna di Dunia
Wilayah persebaran fauna pertama kali diperkenalkan oleh Sclater (1858) dan kemudian dikembangkan oleh
Huxley (1868) dan
Wallace
(1876). Ada beberapa faktor alam yang mempengaruhi persebaran fauna di
dunia yang bersifat menghambat, yaitu faktor-faktor fisik yang
berhubungan dengan keadaan di bumi, misalnya perairan (sungai, danau,
laut), daratan (gunung, lembah, jurang, padang pasir, dll), iklim (suhu,
tekanan udara, kelembaban, dll). Alfred Russel Wallace mengelompokkan
persebaran fauna di dunia menjadi 6 wilayah, yaitu:
Zona Australis
Wilayah ini mencakup kawasan
Australia,
Selandia baru,
Papua,
Maluku, dan pulau-pulau sekitarnya. Beberapa hewan khas wilayah ini adalah
kanguru,
kiwi,
koala,
platipus, terdapat juga beberapa jenis burung yang khas wilayah ini seperti
burung cendrawasih,
kasuari,
kakatua, dan kelompok reptil antara lain buaya,
kura-kura,
ular piton.
[1]
Zona Ethiopian
GORILA AFRIKA
KUDA NIL - NIL
GAJAH AFRIKA
Wilayah persebarannya meliputi benua
Afrika dari sebelah selatan
Gurun Sahara, Madagaskar, dan
Asia Barat. Hewan yang khas daerah ini adalah
gajah afrika,
badak afrika,
gorila,
babon,
simpanse,
jerapah,
mamalia padang rumput seperti
zebra,
antilope,
kijang,
singa, dan mamalia pemakan
serangga yaitu
trenggiling. Mamalia endemik di wilayah ini adalah
kuda nil yang hanya terdapat di
sungai Nil,
Mesir. Namun di
Madagaskar juga terdapat
kuda nil namun lebih kecil. Wilayah Ethiopian juga memiliki hewan yang hampir sama dengan di wilayah Oriental seperti golongan
kucing,
bajing,
tikus,
babi hutan,
kelelawar, dan
anjing.
[2]
ZONE NEARTIK BISON
MUSKOX
KALKUN
Wilayah persebarannya meliputi kawasan
Amerika Serikat,
Amerika Utara dekat
Kutub Utara, dan
Greenland. Hewan khas daerah ini adalah
kalkun liar,
tikus berkantung,
bison,
muskox,
caribou, domba gunung. Di daerah ini juga terdapat beberapa jenis hewan yang ada di wilayah Paleartik seperti
kelinci,
kelelawar,
anjing,
kucing, dan
bajing.
[3]
Zona Neotropik
Iklim di wilayah ini sebagian besar beriklim tropis dan bagian selatan beriklim sedang.
IKAN PIRANHA
BELUT LISTRIK
ANAKONDA
Hewan endemiknya
ikan piranha dan
belut listrik di
sungai Amazon,
ilama (sejenis
unta) di padang pasir
Atacama (
Peru),
tapir, dan
kera hidung merah. Neotropikal sangat terkenal sebagai wilayah fauna
vertebrata karena jenisnya yang sangat beragam dan spesifik seperti beberapa jenis
monyet,
trenggiling, beberapa jenis reptil seperti buaya, ular, kadal, beberapa spesies burung dan ada sejenis kelelawar penghisap darah.
[4]
Zona Oriental
HARIMAU ASIA
GIBON
BADAK BERCULA ONE
Fauna Indonesia yang masuk di wilayah ini hanya di Indonesia bagian
barat. Hewan yang khas ini adalah harimau, orang utan, gibon, rusa,
banteng, dan badak bercula satu. Hewan lainnya adalah badak bercula dua,
gajah, beruang, antilope, berbagai jenis reptil, dan ikan. Adanya jenis
hewan yang hampir sama dengan wilayah Ethiopian antara lain kucing,
anjing, monyet, gajah, badak, dan harimau.[5]
Zona Paleartik
Wilayah persebarannya sangat luas meliputi hampir seluruh benua
Eropa,
Rusia, daerah sekitar
kutub utara sampai pegunungan
Himalaya, kepulauan
Inggris di
Eropa Barat sampai
Jepang,
Selat Bering di pantai
Pasifik
dan benua Afrika paling utara.
PANDA AND PANDA
KUCING - KU TUBE
CELINCIE
Beberapa jenis fauna paleartik yang
tetap bertahan di lingkungan aslinya yaitu, panda di cina, unta di
afrika utara, binatang kutub seperti rusa, kucing kutub, beruang kutub.
Binatang yang berasal dari wilayah ini antara lain, kelinci, berbagai
spesies anjing, kelelawar, bajing dan kijang telah menyebar ke wilayah
lain.
[6]