Halaman

KONSEP DAN PRINSIP

KONSEP ,PENDEKATAN DAN PRINSIP
 ==========================================================================
DILENGKAPI DENGAN link    TINGGAL KLIK  DIBAWAH INI




===========================================================================


Studi geografi pada dasarnya adalah mempelajari gejala-gejala geogafi yan terjadi dalam geosfer. Dalam geosfer sendiri terdapat manusia yang sebenarnya adalah objek dalam antroposfer. Berikut ini adalah konsep-konsep geografi yang dapat digunakan untuk menganalisis masalah geografi:


1. Lokasi
Merupakan kedudukan suatu objek terhadap objek lain di permukaan bumi. Lokasi terbagi menjadi 2 jenis yaitu: lokasi Absolut dan lokasi relatif. Lokasi Absolut yaitu lokasi yang didasarkan pada letak dan garis Astronomis. Sedangkan lokasi relatif yaitu lokasi yang didasarkan pada keadaan ruang geografis tertentu. Letak Absolut Kota Palembang dilihat garis astronomis pada peta. Sedangkan lokasi relatif Kota Palembang sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Ogan Ilir.


2. Jarak
Adalah ruang yang memisahkan antara dua objek. Jarak ada 2 jenis yaitu: Jarak Absolut dan Jarak Relatif.
Jarak absolut yaitu jarak yang sebenarnya berdasarkan pengukuran garis lurus di antara 2 lokasi. Jarak relatif yaitu Jarak yang pengukurannya dengan melihat berbagai faktor kondisi ruang, waktu. Satuan jarak dapat digunakan satuan geometris (meter) dan satuan waktu (jarak tempuh). Jarak dapat juga menentukan nilai suatu barang baik itu nilai ekonomis atau nilai penghargaan (value).Contoh: ada saat tertentu penghargaan atau penilaian suatu barang didasarkan dari jauh atau tidaknya barang tersebut didatangkan. karena semakin jauh barang tersebut didatangkan, maka biaya yang dibutuhkan semakin besar. Tapi di jaman yang semakin modern dan serba instan pengharagaan akan waktu sangat tinggi . Contohnya dalam pengiriman barang/paket


3. Keterjangkauan
Mudah atau sulitnya suatu lokasi untuk diakses. Tujuan dari aksesibiltitas adalah untuk mengetahui, memahami, menganalisis, dll suatu ruangan tertentu secara geografis, sehingga aksesibilitas tidak harus dijangkau secara fisik, tapi aksesibilitas untuk mendapatkan/menggali data-data suatu ruangan tertentu. Maka jarak, morfologi, kondisi sudah bukan lagi sebagai kendala untuk menjangkau atau mengakses suatu wilayah. Kendala-kendala yang sekarang ada adalah kendala dari aspek sosial, politis, budaya, aturan.


Contoh
Baduy Dalam secara morfologi tidak lagi menjadi kendala, tapi yang menjadi kendala adalah waktu, sosial, dan budaya.


Dengan jaringan networking yang sudah dibangun, kapan saja dan di mana saja kita dapat mengakses lokasi di permukaan bumi melalui telepon bisa berkomunikasi, melalui internet bisa transfer data, telekonferen dll. Sehingga sudah tidak ada lagi kendala dan batasannya yang ada Dunia tanpa tapal batas


4. Pola
Adalah tatanan geometris yang beraturan dalam ruang atau pola adalah kumpulan dari beberapa objek yang membentuk objek tertentu. Banyak faktor yang mempengaruhi bentuk pola


Contoh
Sebaran penduduk di daerah pantai, sungai, jalan akan membentuk pola linear sedangkan pada daerah yang memiliki sumber daya alam akan membentuk pola memusat.


5. Morfologi
Permukaan bumi memiliki bentuk yang sangat beragam karena adanya perubahan-perubahan yang terus terjadi. Perubahan Ini terjadi karena adanya aktivitas tenaga endogen dan eksogen. Tenaga endogen mengakibatkan adanya pengangkatan, pelipatan, patahan dll yang sifatnya konstruktif. Tenaga eksogen diakibatkan karena adanya pengaruh dari unsur-unsur cuaca yang menimbulkan erosi, pelapukan, transportasi.








6. Aglomerasi
Aglomerasi adalah pengelompokan suatu gejala yang terkait dengan aktivitas manusia. Pengelompokan ini dipengaruhi oleh banyak faktor.


Contoh:
Di kota-kota besar atau kota yang terbentuk karena migrasi, biasanya akan terbentuk pengelompokan-pengelompokan sebaran penduduk. Penamaan wilayah pengelompokan ini biasanya menggunakan nama asal, suku, ras penghuninya. Misalnya: Pecinan, Kampung Arab, Kampung Melayu, Manggarai, dll


Aglomerasi semacam ini terjadi karena adanya kesamaan sebagai pondasi untuk memudahkan komunikasi, melaksanakan aktivitas keagamaan, aktivitas sosial, toleransi, danaktivitas ekonomi.




7. Nilai kegunaan
Suatu barang dan wilayah memiliki nilai yang sangat relatif. Suatu barang akan memiliki nilai kegunaan yang berbeda jika berada pada wilayah yang beda. Setiap wilayah mempunyai nilai yang berbeda jika berada pada ruang yang beda.


Contoh:
Perahu merupakan sarana transportasi yang digunakan oleh nelayan untuk menangkap ikan, tapi akan memiliki nilai yang berbeda jika perahu tersebut berada di taman sebuah hotel atau restoran seafood yang sangat mewah.


Lahan 500 m2 di kawasan Menteng akan memiliki nilai yang berbeda jika dibandingkan dengan lahan 500 m2 di Wamena.






8. Interaksi
nteraksi terjadi karena adanya kebutuhan untuk saling memenuhi, hal ini terjadi karena setiap wilayah memiliki perbedaan sumber daya alam. Disatu sisi ada yang berlebihan dan sisi lain terjadi kekurangan.


Contoh:
Pedesaan merupakan wilayah agraris dengan aktivitas penduduk sebagai petani di pertanian atau perkebunan yang menhasilkan produk alam siap konsumsi atau sebagai bahan baku, sedangkan perkotaan merupakan suatu wilayah yang memiliki perkembangan industri sebagai pengolah bahan baku menjadi barang jadi. Maka karena masing-masing memiliki karakteristik sehingga akan terjadi interaksi unntuk saling memenuhi




9. Diferensiasi Areal
Ada perbedaan fenomena yang terjadi di setiap wilayah, baik fenomena sosial maupun fenomena fisik


10. Keterkaitan keruangan
Merupakan keterkaitan antara suatu fenomena dengan fenomena yang lain yang terjadi dalam ruang.


Contoh:Jenis tanah akan mempengaruhi kesuburan tanah dan berpengaruh berikutnya terhadap hasil pertanian, berpengaruh pula terhadap pola pertanian dan seterusnya.


HAKIKAT GEOGRAFI

1. Pengertian Geografi.
Hasil Simlok IGI bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dari sudut
pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan.

2. Ruang Lingkup Geografi.
Studi geografi selalu menganalisis gejala manusia dan gejala alam dari segi lokasi dan persebaran fenomena di
permukaan bumi, serta mencari interelasi dan interaksinya dalam ruang tertentu. Rhoad Murphey mengemukakan tiga
pokok ruang lingkup geografi, yaitu sebagai berikut: a. Persebaran dan keterkaitan penduduk di muka bumi dengan
sejumlah aspek-aspek keruangan serta bagaimana manusia memanfaatkannya. b. Interaksi manusia dengan
lingkungan fisik yang merupakan salah satu bagian dari keanekaragaman wilayah c. Kajian terhadap region dan analisis
dari region yang mempeunyai ciri khusus.

3. Objek studi geografi
Para ahli geografi Indonesia yang tergabung dalam IGI sepakat, bahwa objek studi geografi di dua.
a. Objek material geografi adalah fenomena geosfer terdiri atas litosfer, atmosfer, hidrosfer, bisfer, dan antroposfer.
Misalnya pola permukiman desa-kota, DAS, bentangan alam, cuaca dan iklim.
b. Objek formal geografi adalah cara memandang dan berpikir terhadap objek material geografi dari sudut pandang
keruangan dalam kontek kewilyahan dan kelingkungan. Objek formal meliputi hal-hal sbb: - pola dari sebaran gejala
tertentu di muka bumi (spatial pattern) - keterkaitan sesame antar gejala (spatial system) - perkembangan yang terjadi
pada gejala tersebut (spatial processes)

4. Hakikat Geograf.
Studi geografi pada hakikatnya merupakan pengkajian keruangan tentang fenomena dan masalah kehidupan manusia.
Studi itu disusun berdasarkan hasil observasi berbagai fenomena di lapangan. Hasil observasi di lapangan akan
membentuk pola abstrak dari fenomena yang diamati. Pola abstrak itulah yang disebut konsep geografi. Oleh karena itu,
tanpa kerja lapangan tidak akan menghasilkan konsep tentang hakikat fenomena dan masalah kehidupan yang
sebenarnya.
Guna menghasilkan konsep fenomena geografi diperlukan analisis fenomena manusia, fenomena alam, serta
persebaran dan interaksinya dalam ruang. Adapun untuk menunjukkan dan menjelaskan fenomena tersebut
dipermukaan bumi diawali dengan mengajukan enam pertanyaan pokok. Yaitu what, where, why, who, dan how
( 5W 1H). Misalnya untuk menjelaskan fenomena kelaparan maka pertanyaan yang diajukkan adalah apa yang terjadi, di
mana fenomena itu terjadi, kapan fenomena itu terjadi, mengapa fenomena itu terjadi, siapa saja yang sedang
mengalami, dan bagaimana usaha untuk mengatasinya.

5. Konsep geografi.
Dalam geografi terdapat sepuluh konsep dasar yang esensial, yaitu
a. Konsep lokasi, yaitu letak di permukaan bumi.
Monas terletak di Jakarta
b. Konsep jarak, yaitu jarak antara satu tempat dengan tempat yang lain. Harga tanah di desa
murah karena jauh dari pusat keramaian kota.
c. Konsep keterjangkauan, yaitu hubungan suatu tempat dengan tempat
lainnya (jalan, komunikasi, dll). Masyarakat Badui terbelakang karena terisolir dengan masyarakat lain.
d. Konsep pola,
yaitu adanya pola persebaran suatu fenomena, seperti permukiman memanjang, memusat atau tersebar. Pemukiman
penduduk nelayan memanjang mengikuti garis pantai.
e. Konsep morfologi, yaitu bentuk permukaan bumi sebagai hasil
tenaga eksogen dan endogen ( misalnya pulau, peguungan, daratan, lereng dan lembah. Setiap permukaan bumi
mempunyai manfaat yang berbeda-beda bagi manusia. Misalnya di daerah pegunungan cocok untuk pertanian sayur-sayuran dan perkebunan.
f. Konsep aglomerasi, pemusatan penimbunan suatu kawasan. (industri, pertanian,
permukian). Masyarakat umumnya mengelompok dengan warga yang mempunyai tingkat kehidupan sejenis. Oleh
karena itu muncul istilah daerah elit, kumuh (slum).
g. Konsep nilai kegunaan, berkaitan dengan manfaat dari fenomena
yang ada di permukaan bumi yang bersifat relative. Misalnya daerah wisata mempunyai nilai kegunaan yang berlainan
bagi setiap orang, ada orang yang datang ke daerah wisata hanya sekali bahkan ada yang berulang kali. h. Konsep
interaksi dan interdependency, yaitu peristiwa saling mempengaruhi antar berbagai fenomena geosfer. Misalnya
interaksi antara desa dan kota. Hal ini disebabkan oleh perbedaan dalam memanfaatkan potensi sumber daya antara di
desa dan di kota. i. Konsep diferensiasi area, berkaitan dengan perbedaan corak antarwilayah di permukaan bumi,
dengan ciri khusus yang dapat dibedakan dengan wilayah lain atau dikenal dengan istilah region. ( Asia Tenggara, Asia
Selatan Amerika Selatan) j. Konsep keterkaitan keruangan, yaitu hubungan persebaran suatu fenomena dengan
fenomena lain di suatu tempat. Misalnya pegunungan mempunyai suhu lebih rendah daripada di daerah dataran rendah.
Oleh karena itu sayuran, the dan pinus dapat tumbuh dengan baik di daerah pegunungan.

6. Prinsip-prinsip Geografi.
Prinsip geografi menjadi dasar pada uraian pengkajian (studi) dan pengungkapan gejala, variasi, factor-faktor maupun masalah geografi. Secara teoritis prinsip geografi terdiri dari:
a. Prinsip penyebaran, yaitu gejala dan fakta geografi, baik menyangkut keadaan alam maupun kemanusiaan yang tersebar luas di permukaan bumi. Penyebaran tersebut
tidak merata antara wilayah satu dengan wilayah hubungan (relasi) gejala/factor yang satu dengan yang lain. lainnya.
dengan melihat dan menggambarkan gejala dan fakta pada peta, kita dapat mengungkapkan
b. Prinsip interelasi, yaitu interelasi dalam ruang yang menyatakan bahwa terdapat saling berhubungan antara gejala satu denga gejala lainnya atau antara factor yang satu dengan factor lainnya dalam suatu ruang tertentu.
c. Prinsip deskriptif, yaitu prinsip untk memberikan penjelasan atau gambaran lebih jauh tentang gejala atau masalah yang dipelajari atau sedang diselidiki. Deskripsi ini digunakan untuk menjelaskan sebab-sebab interaksi dan interkasi antara factor yang satu dan lainnya. Dalam kerangka kerja geografi prinsip ini tidak dapat ditinggalkan. d. Prinsip korologis atau
prinsip keruangan, bahwa dalam prinsip ini gejala-gejala, fakta-fakta, dan masalah-masalah geografi ditinjau dari
penyebaran, interelasi, dan interaksinya dalam hubungannya terdapat pada ruang tertentu. Yang dimaksud dengan ruang ini adalah permukaa bumi, baik secara keseluruan maupun sebagian.

7. Pendekatan Geografi.
Geografi sebagai ilmu kebumian selalu mengkaji hubungan timbale balik antara fenomena dan permasalahannya
dengan pendekatan keruangan, ekologi, dan regional komplek.
a. Pendekatan keruangan (spatial approach)
Pendekatan keruangan mencoba mengkaji adanya perbedaan tempat melalui penggambaran, letak distribusi, relasi, dan interelasinya. Sebagai contoh adalah teori difusi yang menelaah adanya penjalaran atau pemekaran fenomena dalam ruang (space) dan dimensi waktu (time).
a. Pendekatan kelingkungan (ecological approach)
Pendekatan ini berdasarkan interaksi organisme dengan lingkungannya. Dalam suatu ekosistem jika ada satu elemen berkembang diatas batas maksimal, maka elemen yang lain akan mengalami penurunan kualitas dan kuantitas.
b. Pendekatan kompleks wilayah
Pendekatan kompleks wilayah merupakan gabungan antara pendekatan keruangan dan ekologi. Disebut kompleks wilayah tertentu (areal differentiation). Karena suatu anggapan bahwa interaksi antarwilayah akan berkembang bila terdapat permintaan dan penawaran antarwilayah tersebut. Dalam hubungan kompleks wilayah ini, ramalan wilayah (region forecasting) dan perencangan wilayah (regional planning) merupakan aspek-aspek yang menelaah fenomena
tertentu pada suatu region/wilayah secara fisik atau sosial.
Region adalah suatu bagian permukaan bumi yang memiliki karakteristik (cirri khas yang sama), sehingga dapat dibedakan dengan daerah sekitarnya.

8. Aspek Geografi
Aspek geografi terdiri dari asek fisik dan aspek sosial.
Aspek fisik mengkaji semua fenomena yang terdapat dan terjadi di geosfer meliputi litosfer, atmosfer, hidrosfer dan biosfer.
Aspek sosial mengkaji manusia dan kehidupannya di muka bumi. Di dalam hal ini geografi mempelajari persebaran dan keaneka ragaman budaya.
Contoh aspek fisik berupa litosfer mengenai dataran tinggi dan aspek sosial geografi dalam kehidupan sehari-hari.
Kondisi fisik di daerah dataan tinggi suhu uadar dingin, tanah subur berada di jalur pegunungan sehingga penduduk
memanfaatkan daerah dataran tinggi untuk usaha perkebunan sebagai mata pencaharian kehidupan sehari-hari.

Prinsip Geografi


Dalam menganalisis fenomena geosfer, pada ilmu geografi menggunakan prinsip-prinsip geografi. Adapun prinsip geografi diantaranya :
1. Prinsip Sebaran atau Penyebaran artinya : adanya sebaran fenomena, gejala, fakta, peristiwa dipermukaan bumi. Sebaran fenomena atau gejala ada yang teratur ada yang tidak teratur. Yang teratur : ada yang mengelompok, menyebar, memusat, memanjang bergantung kepada keadaan fenomena. Pengertian fenomena atau gejala diartikan sebagai : semua data, fakta, peristiwa yang ada dipermukaan bumi. Secara umum terbagi menjadi 2 kelompok besar yaitu :
a. Fenomena alam (realm of nature) terdiri dari : kekuatan, proses, biotis, topologis, fisis dan lain-lain
b. Fenomena sosial (human realm) terdiri dari : a. lingkungan sosial : terdiri dari : kebiasaan, hukum, tradisi, dll. b. Bentang alam budidaya terdiri dari : pemukiman, persawahan, hutan buatan dll. c. masyarakat
Syarat untuk menganalisis dengan prinsip penyebaran berarti harus ada fenomena yang dikaji dan adanya pola sebaran fenomena tersebut.
2. Prinsip dekripsi : diartikan penjelasan lebih lanjut tentang fenomena tersebut secara detail disertai dengan gambar, tabel, diagram, peta dsb.
Ketika kita menggunakan prinsip deskripsi dalam analisis fenomena geosfer berarti kita uraikan secara detail tentang gejala atau fenomena yang dikaji, disertai dengan penjelasan yang rinci disertai tabel, gambar, grafik dsb.
Contoh : fenomena penduduk di Kelurahan X : Penduduk adalah kelompok masyarakat yang menempati suatu wilayah dalam waktu yang relatif lama terikat satu kesatuan hukum. Berdasarkan jenis kelamin terdiri dari laki-laki dan wanita. Berdasarkan jumlah usia produktif dan tidak produktif xxxx juta jiwa (buat tabel) dst....dst.
3, Prinsip Interelasi : diartikan adanya hubungan antara fenomena yang satu dengan fenomena yuang lain pada suatu ruang. Bahwa fenomena atau gejala di muka bumi tidak mungkin berdiri sendiri pasti ada keterkaitan dengan fenomena lain. Tanaman padi tumbuh bagus di dataran rendah. Ada keterkaitan yang sangat tinggi antara fenomena tanaman padi dengan fenomena dataran rendah... dst
4. Prinsip Korologi : Fenomena dilihat dari sebaran dan interelasi berada pada ruang tertentu. Artinya Prinsip ini boleh dikatakan menjadi gabungan diantara prinsip-prinsip geografi yang ada. Ketika kita mengunakan prinsip ini dalam menganalisis fenomena geosfer berarti menguraikannya dengan penggabungan prinsip yang ada. misalnya kita bicara tentang pasar pada suatu wilayah, maka pasar itu akan bergantung kepada fenomena pembeli, penjual, barang, transportasi, transaksi pada ruang tertentu pula.